Sabtu, 19 Februari 2011

Timnas U-23 Menang 4-1 atas Hong Kong

JAKARTA - Berita bagus bagi pecinta timnas Garuda, khususnya timnas U-23 persiapan pra-olimpiade yang hari ini baru saja usai menjalani laga uji coba di Hong Kong. Tim asuhan Alfred Riedl tersebut dilaporkan sukses menaklukkan timnas U-23 tuan rumah, dengan skor telak 4-1.

Seperti diberitakan di situs PSSI-Football, masing-masing gol tim Merah Putih diciptakan oleh Yongki Aribowo (menit ke-25), Titus Bonai (menit ke-67), serta Aris Alfiansyah (menit ke-80). Sementara, satu gol lagi merupakan gol bunuh dari pemain Hong Kong (nama pencetak gol bunuh diri maupun gol balasan tak disebutkan, Red).

Dalam pertandingan uji coba yang berlangsung di Pho Kong Village Park, Hong Kong, Rabu (9/2) itu, Riedl disebutkan menurunkan semua pemain yang diboyong ke negara di kawasan Laut Cina Selatan tersebut. Mereka yang tidak diturunkan hanya pemain yang cedera, serta pemain naturalisasi Ruben Wuarbanaran yang masih belum resmi memiliki paspor Indonesia. Disebutkan bahwa memang dalam pertandingan ini, kedua kesebelasan tak dibatasi dalam melakukan pergantian pemain.

Terkait hasil pertandingan itu, pelatih Alfred Riedl mengaku puas atas penampilan anak asuhnya. "Permainan tim makin meningkat. Koordinasi antar pemain juga semakin bagus. Tinggal masalah fisik dan cedera pemain saja yang menjadi kendala," ujarnya seusai pertandingan.

Sementara itu, manajer sementara timnas, Iman Arif, juga berkomentar senada. Ia pun tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan berbagai pihak terhadap timnas, khususnya selama di Hong Kong, terutama dari pihak Konjen RI. Termasuk juga kepada sejumlah warga Indonesia yang berada di sana, yang dilaporkan tak ketinggalan menyaksikan laga itu.

"Atmosfer di sini cukup bagus. Pemain senang tampil di lapangan yang bagus, dan cuaca pun cukup bersahabat. Kami ucapkan terima kasih juga kepada Bapak Teguh Wardoyo, Konjen RI yang turut menyaksikan pertandingan ini dengan membawa suporter Indonesia," kata Iman pula.


http://www.jpnn.com/read/2011/02/09/84062/Timnas-U-23-Menang-4-1-atas-Hong-Kong-

Yongki Kapten Laga Perdana Timnas U-23 di Pra-Olimpiade



Metrotvnews.com, Jakarta: Teka-teki siapa pemimpin yang dipilih oleh pelatih tim nasional Alfred Riedl di skuad U-23 pada laga perdana di pra-Olimpiade terjawab sudah. Pemain Arema Indonesia, Yongki Aribowo, seperti ditulis Goal.com, ditunjuk menjadi kapten di laga tersebut.

Hal tersebut terungkap setelah Deputi Bidang Teknik Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Iman Arif, mengungkapkan bahwa Yongki terpilih menjadi kapten pada pertandingan menghadapi timnas U-23 Turkmenistan di Palembang, 23 Februari nanti.

Yongki menjadi kandidat terkuat untuk menjadi kapten, karena selain diberi jabatan kapten pada laga uji coba menghadapi timnas Hongkong, dia juga salah satu dari tiga pemain yang bermain di timnas senior. Tetapi belum ada jaminan jabatan kapten terus dipegang Yongki. (DOR)

Timnas U-23 Mulai Fokus pada Laga Tandang

Metrotvnews.com, Jakarta: Laga pertama kompetisi pra-Olimpiade di Palembang, Sumatra Selatan, pada 23 Februari belum berjalan. Tetapi tim nasional sudah mulai fokus ke laga tandang mereka pada 9 Maret mendatang.

Hal tersebut tidak lepas dari faktor non-teknis di negara Turkmenistan, seperti cuaca saat pertandingan. Diperkirakan suhu udara saat pertandingan nanti sekitar lima sampai sepuluh derajat celcius.

"Jauh lebih rendah dari cuaca saat kami laga uji coba di Hongkong. Dengan kondisi 12 derajat celcius saja, banyak pemain yang kedinginan," kata Manajer U-23 Iman Arif kepada wartawan di Jakarta, seperti ditulis Goal.com.

Menurut Iman, timnas Indonesia akan kesulitan beradaptasi dengan perbedaan suhu yang ekstrem tersebut. Maka dirinya berharap pada pertandingan pertama nanti skuadnya memperoleh hasil maksimal.

Iman menjelaskan, di laga perdana nanti timnas tidak hanya mengandalkan suporter yang diharapkan berbondong-bondong ke stadion, tetapi skuad Garuda akan memanfaatkan suhu udara di Palembang yang jauh lebih panas dari Turkmenistan untuk merepotkan mereka. (DOR)


http://www.metrotvnews.com

Rabu, 29 Desember 2010

Queen - We Are The Champions

I've paid my dues -
Time after time -
I've done my sentence
But committed no crime -
And bad mistakes
I've made a few
I've had my share of sand kicked in my face -
But I've come through

We are the champions - my friends
And we'll keep on fighting - till the end -
We are the champions -
We are the champions
No time for losers
'Cause we are the champions - of the world -

I've taken my bows
And my curtain calls -
You brought me fame and fortuen and everything that goes with it
-
I thank you all -

But it's been no bed of roses
No pleasure cruise -
I consider it a challenge before the whole human race -
And I ain't gonna lose -

We are the champions - my friends
And we'll keep on fighting - till the end -
We are the champions -
We are the champions
No time for losers
'Cause we are the champions - of the world -

 ******************************************

Mari kita nyanyikan untuk para pemain TIMNAS INDONESIA....!!!!!!! yang telah berlari selama 90menit untuk mengharumkan nama INDONESIA...

Selasa, 28 Desember 2010

Maman Abdurrahman


Maman Abdurrahman (lahir di Jakarta, 12 Mei 1982; umur 28 tahun) adalah pesepak bola putra Indonesia yang bermain di divisi utama Liga Indonesia dan bertinggi badan 174 cm. Ia berposisi sebagai bek dan bermain untuk PSIS Semarang.
Maman Abdurrahman pada Liga Indonesia tahun 2006 mendapatkan predikat menjadi Pemain Terbaik. Namanyapun masuk ke dalam timnas Peter Withe pada Piala AFF namun tidak dimainkan. Timnas tersebut akhirnya tidak lolos ke babak selanjutnya.
Secara teknik dan kualitas, Maman ideal sebagai seorang bek tengah. Dia pintar memotong umpan - umpan lawan dan tangguh saat berduel, tidak mengenal kompromi saat menjaga lawan, bermodal tubuh yang tinggi dan tegap Maman jago dalam adu badan. Dia pun sigap dalam mengantisipasi bola - bola lambung. Pun memiliki tendangan keras. Pemain ini pernah menyandang ban kapten PSIS maupun Timnas Indonesia.
 

Prestasi

Pemain terbaik Liga Indonesia 2006
Peringkat ketiga Liga Indonesia 2005 bersama PSIS Semarang
Runner Up Liga Indonesia 2006, bersama PSIS Semarang

Muhammad Haris Maulana

Muhammad Haris Maulana atau Markus Haris Maulana (lahir di Pangkalan Brandan, 14 Maret 1981; umur 29 tahun; sebelumnya dikenal sebagai Markus Horison Ririhina]) adalah seorang pemain sepak bola asal Indonesia. Posisinya adalah penjaga gawang dan tinggi badannya 186 cm. Di tingkat klub ia memperkuat Persib Bandung yang bermain di Liga Super Indonesia. Sebelumnya ia bermain untuk Arema Indonesia. Markus dikenal memiliki kelebihan dalam menghadapi umpan lambung. Ia pernah terpilih sebagai pemain terbaik turnamen Piala Emas Bang Yos pada tahun 2006.
Di tingkat daerah, Markus pernah memperkuat tim Sumatera Utara pada PON XV 2000 di Jawa Timur dan PON XVI 2004 di Palembang. Di tim nasional Indonesia, Markus mengawali debutnya di turnamen internasional resmi dengan penampilan yang cemerlang saat Indonesia kalah 0-1 melawan Korea Selatan di Piala Asia 2007.

Karier 

Sebelum bergabung bersama Persib, ia sempat membela klub PSL Langkat, PS Batam, PSKB Binjai, PSMS Medan, Persik Kediri, PSMS Medan dan Arema Indonesia.

Persib Bandung

Ia dikontrak oleh Persib di pertengahan musim Liga Super Indonesia 2009/10. Penampilan pertamanya adalah ketika menggantikan Shintaweechai Hathairattanakool di menit ke-84 ketika bermain melawan Persisam Samarinda di Si Jalak Harupat.



Penghargaan

Markus merupakan orang Indonesia pertama sepanjang sejarah yang terpilih sebagai salah satu dari nominasi AFC untuk pemain terbaik Asia tahun 2009. Ia juga terpilih sebagai salah satu nominasi pemain dari Perang Bintang 2010, sebuah ajang sepak bola persahabatan yang mengumpulkan pemain-pemain sepak bola terbaik dari Liga Super Indonesia.

Jumat, 24 Desember 2010

Ahmad Bustomi


Profil Ahmad Bustomi. Masuknya Alfred Riedl sebagai pelatih timnas Indonesia membawa berkah bagi Ahmad Bustomi. Gelandang Arema itu kini menjadi pemain inti di Piala AFF 2010. Posisi yang tidak pernah ia bayangkan selepas kegagalan di timnas U-23 di Asian Games 2006 Qatar.

Ketika itu Bustomi memang salah satu jangkar lini tengah timnas U-23. Sayang, persiapan selama kurang lebih 6 bulan di kota Drachten, Belanda, berakhir kurang mengesankan.

Pemusatan latihan di Belanda merupakan salah satu pengalaman berkesan dalam karier sepak bola saya karena saat itu merupakan kesempatan pertama saya ke luar negeri," kata Bustomi polos.

Pemain asli Jombang yang besar di Malang itu pun mengaku bersyukur dengan apa yang diperolehnya saat ini. Selain bermain di salah satu klub besar di Tanah  Air, Bustomi juga tinggal selangkah lagi memeluk trofi Piala AFF.

Peluang cukup terbuka mengingat timnas saat ini sungguh kondusif. "Di timnas ini kekeluargaannya sangat terasa kuat. Kami merasa sebagai satu kesatuan, satu bangsa. Kami semua menyadari tujuan kami disini untuk apa. Kami juga sudah sangat siap berlaga di final nanti," sebutnya.

Bisa dibilang Bustomi adalah salah seorang pemain proyek regenerasi timnas senior. Posisi gelandang bertahan yang ditempatinya saat ini sebelumnya ditempati Punaryo Astaman. Peran itu pula yang dulunya jadi posisi favorit idola Bustomi, yaitu Bima Sakti, mantan kapten timnas senior dan Primavera.

"Terus terang saya banyak belajar dari mas Bima. Itu karena kami sama-sama bermain sebagai gelandang. Beruntung saya pernah satu klub di Persema. Saya punya hubungan erat dengannya," kata Cimot, panggilan akrab Bustomi, yang satu tim dengan Bima sejak musim 2005 hingga 2008.

Untuk posisi ini, mantan kapten timnas itu memang menjadi idola banyak pemain. Sebelum Bustomi, Syamsul Chaeruddin, gelandang Persija, juga mengidolakan Bima sebagai salah satu mentor terpentingnya.

Selain Bima, ada pula pelatih yang berperan terhadap perkembangan karir selama ini. Bustomi pun mengungkapkan perjalanannya sejauh ini tak lepas dari tangan dingin pelatih kawakan Danurwindo.

"Dari om Danur saya belajar banyak. Apalagi, saya pertama bermain di level senior langsung ditanganinya. Danur adalah salah satu pelatih yang meletakkan dasar permainan di lapangan pada kompetisi level tertinggi," ujar Bustomi, yang jadi anak didik Danurwindo di Persema mulai musim 2005.

Namun, lebih dari itu, Bustomi mengungkapkan peran paling besar dalam karirnya saat ini tetaplah milik bunda tercinta, Sarmianti. "Pengorbanan ibu sungguh besar. Dulu demi sebuah sepatu sepak bola, ibu sampai menjual satu-satunya perhiasan miliknya. Saya selalu terharu jika mengingat momen itu," ungkap Bustomi, yang mengakui sangat menyayangi sang ibu.

Sebagai bentuk terima kasih kepada orangtuanya, Bustomi akan memberangkatkan ayah dan ibunya menunaikan ibadah haji pada tahun depan. "Peran dan pengorbanan orangtua lebih besar daripada apa yang saya berikan," kata pemain yang belum lama ini mengakhiri masa lajangnya dengan mempersunting wanita cantik, Fina Dian Sari.

Data diri:
Nama Lengkap: Ahmad Bustomi
Panggilan: Tomi, Cimot
Tanggal lahir: 13 Juli 1985
Postur: 169 cm/65 kg
Orangtua: Jumari/Sarmianti
Istri: Fian Dian Sari
Pemain Idola: Andrea Pirlo dan Bima Sakti
Klub favorit: Barcelona
No Punggung: 19
Karir Klub: Persikoba Batu (2004), Persema (2005-2008), Arema (2008-sekarang)
Karir timnas: Timnas U-23 (2006-2007), Timnas Piala AFF (2010)