Rabu, 29 Desember 2010

Queen - We Are The Champions

I've paid my dues -
Time after time -
I've done my sentence
But committed no crime -
And bad mistakes
I've made a few
I've had my share of sand kicked in my face -
But I've come through

We are the champions - my friends
And we'll keep on fighting - till the end -
We are the champions -
We are the champions
No time for losers
'Cause we are the champions - of the world -

I've taken my bows
And my curtain calls -
You brought me fame and fortuen and everything that goes with it
-
I thank you all -

But it's been no bed of roses
No pleasure cruise -
I consider it a challenge before the whole human race -
And I ain't gonna lose -

We are the champions - my friends
And we'll keep on fighting - till the end -
We are the champions -
We are the champions
No time for losers
'Cause we are the champions - of the world -

 ******************************************

Mari kita nyanyikan untuk para pemain TIMNAS INDONESIA....!!!!!!! yang telah berlari selama 90menit untuk mengharumkan nama INDONESIA...

Selasa, 28 Desember 2010

Maman Abdurrahman


Maman Abdurrahman (lahir di Jakarta, 12 Mei 1982; umur 28 tahun) adalah pesepak bola putra Indonesia yang bermain di divisi utama Liga Indonesia dan bertinggi badan 174 cm. Ia berposisi sebagai bek dan bermain untuk PSIS Semarang.
Maman Abdurrahman pada Liga Indonesia tahun 2006 mendapatkan predikat menjadi Pemain Terbaik. Namanyapun masuk ke dalam timnas Peter Withe pada Piala AFF namun tidak dimainkan. Timnas tersebut akhirnya tidak lolos ke babak selanjutnya.
Secara teknik dan kualitas, Maman ideal sebagai seorang bek tengah. Dia pintar memotong umpan - umpan lawan dan tangguh saat berduel, tidak mengenal kompromi saat menjaga lawan, bermodal tubuh yang tinggi dan tegap Maman jago dalam adu badan. Dia pun sigap dalam mengantisipasi bola - bola lambung. Pun memiliki tendangan keras. Pemain ini pernah menyandang ban kapten PSIS maupun Timnas Indonesia.
 

Prestasi

Pemain terbaik Liga Indonesia 2006
Peringkat ketiga Liga Indonesia 2005 bersama PSIS Semarang
Runner Up Liga Indonesia 2006, bersama PSIS Semarang

Muhammad Haris Maulana

Muhammad Haris Maulana atau Markus Haris Maulana (lahir di Pangkalan Brandan, 14 Maret 1981; umur 29 tahun; sebelumnya dikenal sebagai Markus Horison Ririhina]) adalah seorang pemain sepak bola asal Indonesia. Posisinya adalah penjaga gawang dan tinggi badannya 186 cm. Di tingkat klub ia memperkuat Persib Bandung yang bermain di Liga Super Indonesia. Sebelumnya ia bermain untuk Arema Indonesia. Markus dikenal memiliki kelebihan dalam menghadapi umpan lambung. Ia pernah terpilih sebagai pemain terbaik turnamen Piala Emas Bang Yos pada tahun 2006.
Di tingkat daerah, Markus pernah memperkuat tim Sumatera Utara pada PON XV 2000 di Jawa Timur dan PON XVI 2004 di Palembang. Di tim nasional Indonesia, Markus mengawali debutnya di turnamen internasional resmi dengan penampilan yang cemerlang saat Indonesia kalah 0-1 melawan Korea Selatan di Piala Asia 2007.

Karier 

Sebelum bergabung bersama Persib, ia sempat membela klub PSL Langkat, PS Batam, PSKB Binjai, PSMS Medan, Persik Kediri, PSMS Medan dan Arema Indonesia.

Persib Bandung

Ia dikontrak oleh Persib di pertengahan musim Liga Super Indonesia 2009/10. Penampilan pertamanya adalah ketika menggantikan Shintaweechai Hathairattanakool di menit ke-84 ketika bermain melawan Persisam Samarinda di Si Jalak Harupat.



Penghargaan

Markus merupakan orang Indonesia pertama sepanjang sejarah yang terpilih sebagai salah satu dari nominasi AFC untuk pemain terbaik Asia tahun 2009. Ia juga terpilih sebagai salah satu nominasi pemain dari Perang Bintang 2010, sebuah ajang sepak bola persahabatan yang mengumpulkan pemain-pemain sepak bola terbaik dari Liga Super Indonesia.

Jumat, 24 Desember 2010

Ahmad Bustomi


Profil Ahmad Bustomi. Masuknya Alfred Riedl sebagai pelatih timnas Indonesia membawa berkah bagi Ahmad Bustomi. Gelandang Arema itu kini menjadi pemain inti di Piala AFF 2010. Posisi yang tidak pernah ia bayangkan selepas kegagalan di timnas U-23 di Asian Games 2006 Qatar.

Ketika itu Bustomi memang salah satu jangkar lini tengah timnas U-23. Sayang, persiapan selama kurang lebih 6 bulan di kota Drachten, Belanda, berakhir kurang mengesankan.

Pemusatan latihan di Belanda merupakan salah satu pengalaman berkesan dalam karier sepak bola saya karena saat itu merupakan kesempatan pertama saya ke luar negeri," kata Bustomi polos.

Pemain asli Jombang yang besar di Malang itu pun mengaku bersyukur dengan apa yang diperolehnya saat ini. Selain bermain di salah satu klub besar di Tanah  Air, Bustomi juga tinggal selangkah lagi memeluk trofi Piala AFF.

Peluang cukup terbuka mengingat timnas saat ini sungguh kondusif. "Di timnas ini kekeluargaannya sangat terasa kuat. Kami merasa sebagai satu kesatuan, satu bangsa. Kami semua menyadari tujuan kami disini untuk apa. Kami juga sudah sangat siap berlaga di final nanti," sebutnya.

Bisa dibilang Bustomi adalah salah seorang pemain proyek regenerasi timnas senior. Posisi gelandang bertahan yang ditempatinya saat ini sebelumnya ditempati Punaryo Astaman. Peran itu pula yang dulunya jadi posisi favorit idola Bustomi, yaitu Bima Sakti, mantan kapten timnas senior dan Primavera.

"Terus terang saya banyak belajar dari mas Bima. Itu karena kami sama-sama bermain sebagai gelandang. Beruntung saya pernah satu klub di Persema. Saya punya hubungan erat dengannya," kata Cimot, panggilan akrab Bustomi, yang satu tim dengan Bima sejak musim 2005 hingga 2008.

Untuk posisi ini, mantan kapten timnas itu memang menjadi idola banyak pemain. Sebelum Bustomi, Syamsul Chaeruddin, gelandang Persija, juga mengidolakan Bima sebagai salah satu mentor terpentingnya.

Selain Bima, ada pula pelatih yang berperan terhadap perkembangan karir selama ini. Bustomi pun mengungkapkan perjalanannya sejauh ini tak lepas dari tangan dingin pelatih kawakan Danurwindo.

"Dari om Danur saya belajar banyak. Apalagi, saya pertama bermain di level senior langsung ditanganinya. Danur adalah salah satu pelatih yang meletakkan dasar permainan di lapangan pada kompetisi level tertinggi," ujar Bustomi, yang jadi anak didik Danurwindo di Persema mulai musim 2005.

Namun, lebih dari itu, Bustomi mengungkapkan peran paling besar dalam karirnya saat ini tetaplah milik bunda tercinta, Sarmianti. "Pengorbanan ibu sungguh besar. Dulu demi sebuah sepatu sepak bola, ibu sampai menjual satu-satunya perhiasan miliknya. Saya selalu terharu jika mengingat momen itu," ungkap Bustomi, yang mengakui sangat menyayangi sang ibu.

Sebagai bentuk terima kasih kepada orangtuanya, Bustomi akan memberangkatkan ayah dan ibunya menunaikan ibadah haji pada tahun depan. "Peran dan pengorbanan orangtua lebih besar daripada apa yang saya berikan," kata pemain yang belum lama ini mengakhiri masa lajangnya dengan mempersunting wanita cantik, Fina Dian Sari.

Data diri:
Nama Lengkap: Ahmad Bustomi
Panggilan: Tomi, Cimot
Tanggal lahir: 13 Juli 1985
Postur: 169 cm/65 kg
Orangtua: Jumari/Sarmianti
Istri: Fian Dian Sari
Pemain Idola: Andrea Pirlo dan Bima Sakti
Klub favorit: Barcelona
No Punggung: 19
Karir Klub: Persikoba Batu (2004), Persema (2005-2008), Arema (2008-sekarang)
Karir timnas: Timnas U-23 (2006-2007), Timnas Piala AFF (2010)

Firman Utina



Firman Utina (lahir di Manado, Sulawesi Utara, 15 Desember 1981; umur 29 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia yang berposisi sebagai gelandang serang. Saat ini ia memperkuat Sriwijaya FC tim dari Liga Super Indonesia. Tinggi badannya 165 cm. Pemain ini pernah bermain di klub Persma Manado, Persita Tangerang, dan Arema Malang. Ia juga telah memperkuat tim nasional sepak bola Indonesia dan terpilih sebagai Pemain Terbaik pada pertandingan Indonesia melawan Bahrain di Piala Asia 2007.ia juga sempat mengantarkan Arema Malang menjuarai Copa Dji Sam Soe dan terpilih menjadi pemain terbaik dalam pada pertandingan tersebut

Perjalanan karier

  • Indonesia Muda Manado (1993-94)
  • Bina Taruna Manado (1995-98)

[sunting] Partisipasi di tim nasional

Gelar

  • Juara Copa Dji Sam Soe 2005 & 2006
  • Pemain terbaik Copa Dji Sam Soe 2005

Christian " El Loco " Gonzales

Christian Gonzalez was the most expensive player in the Liga Indonesia In summer 2006, according to the data of the football association of Indonesia at Rp 1.2 billion
Christian Gonzalez, a brilliant player with a title-winning top score of 4 years in a row is a familiar figure in world football of Indonesia. But who would have thought that, behind the success of Gonzalez that there is an inspiring force of his life, especially after he became Muallaf, that power is the power of prayer.



Christian Gonzalez

Christian Gonzalez Profile

Full name : Christian Genard Alfaro Gonzales
Islam Name : Mustafa Habibie
Date of birth : August 30, 1976 (1976-08-30) (age 34)
Nick : El Loco (Si Gila)
Place of birth : Montevideo, Uruguay
Height : 1.77 m (5 ft 9 1?2 in)
Religion : Islam (9 Oktober 2003)
Nationality : Indonesia (1 November 2010)
Parents :
Father is Military, Eduardo Alfaro
Mother is a nurse in Montevideo Hospital, Meriam Gonzales.
Wife : Eva Siregar
Children :
Amanda Gonzales
Michael Gonzales
Fernando`Alvaro
Vanesa Siregar Gonzales
Playing position : Striker
Current club : Persib Bandung
Number : 99
Gonzales is notorious for his volatile temper,ever since playing in Indonesia in 2003, he has been punished by PSSI five times.
Christian Gonzalez National team :
1994–1996 Uruguay U-20
2010– Indonesia
Christian Gonzalez  junior clubs :
1990-1995 Defensor Sporting
Christian Gonzalez Senior Club :
1995-1997 Sud America
1997-1999 Huracan Ctes (pinjam)
1999-2000 Sud America
2000-2003 Deportivo Maldonado
2003-2005 PSM Makassar
2005-2008 Persik Kediri
2008-2009 ?Persib Bandung (pinjam)
2009-2010 Persib Bandung
2010- Persib Bandung


Christian Gonzalez Achievements :
Clubs
* Liga Indonesia 2006 champion with Persik Kediri
Individual :
* Top Scorer Liga Indonesia 2003-2004 with 27 goals
* Top Scorer Liga Indonesia 2005-2006 with 30 goals
* Top Scorer Liga Indonesia 2006-2007 with 32 goals
* Top Scorer Liga Indonesia 2007-2008 with 26 goals
* Top Scorer Indonesia Super League 2008-2009 with 28 goals
* Top 2 Scorer Indonesia Super League 2009-2010 with 18 goals
* Top 2 Scorer Piala Indonesia 2005-2006 with 10 goals
* Top 2 Scorer Piala Indonesia 2006-2007 with 8 goals
* Top 2 Scorer Piala Indonesia 2007-2008 with 5 goals
* Top 2 Scorer Piala Indonesia 2008-2009 with 7 goals
* Top Scorer Piala Indonesia 2009-2010 with 10 goals

Irfan Bachdim

Biografi Irfan Bahcdim, New Rising Star from Indonesia

Irfan Haarys Bachdim. Pemain 22 tahun ini akan menjadi entri biografi terbaru untuk blog ini. Yeah, Irfan Bachdim adalah senjata terbaru Timnas Garuda Indonesia. Pemuda kelahiran Amsterdam, Belanda, 22 tahun silam ini, berdarah indo / ‘blasteran’. Ayahnya, Nouval Bachdim, adalah pria berkebangsaan Indonesia sedangkan Ibunya, Hester Bachdim, berkebangsaan Belanda.

Sejak kecil Irfan sangat menggemari olahraga sepakbola. Bakat dan minatnya ini diturunkan oleh sang ayah yang mantan pemain sepakbola. Sang ayah, Nouval Bachdim pernah memperkuat klub Persema Malang pada medio 80 an. Kedua orang tua Irfan sangat mendukung hobi anaknya. Pada usia 11 tahun, mereka menyekolahkan Irfan di akademi Junior klub Ajax Amsterdam yang terkenal banyak menghasilkan pemain kelas dunia. Disinilah Irfan mengasah bakatnya bermain sepakbola.

Berselang 3 tahun kemudian, bakat Irfan tersendus seorang pencari bakat dari klub Utrecht FC, Irfan lalu bergabung ke dalam tim junior klub tersebut, dan menjadi andalan di sana selama kurang lebih empat tahun (2003-2007). Namun sayangnya Irfan kesulitan menembus tim inti Utrecht FC. Dirinya hanya pernah sekali memperkuat Utrecht dalam pertandingan Eredivisie (Liga premier Belanda) melawan VVV Venlo. Meskipun bermain selama 90 menit, Irfan tak memberi kontribusi apapun dalam pertandingan itu. Pertandingan tersebut menjadi yang pertama dan terakhir bagi Irfan di tim inti Utrecht FC. Ia dilepas oleh klub itu tak lama setelahnya.
Setelah di Utrecht, Irfan berlabuh di klub divisi 2 Belanda, HFH Harlem. Lagi-lagi disini bakat Irfan tersia-sia. Ia tak sempat sekalipun membela klubnya. Kemudian pada tahun 2010, Irfan memutuskan untuk kembali ke kampung halaman ayahnya, Indonesia. Irfan sempat melamar di beberapa klub sepakbola seperti Persija dan Persib, namun kerap gagal dalam tes. Namun pada akhirnya, dirinya berhasil diterima dan kini memperkuat Persema Malang, klub ayahnya dulu.
Meski berkewarganegaraan ganda, Irfan Bachdim amat sangat ingin untuk membela tim nasional Indonesia. Pada tahun 2006 silam, dirinya pernah hampir memperkuat tim nasional Indonesia U23 (di bawah usia 23) di ajang Asian Games 2006 yang digelar di Qatar. Namun kala itu cedera membuat Irfan terpaksa mengundurkan diri.
Namun penampilan gemilangnya bersama Persema membuat pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl tertarik untuk memboyongnya bersama timnas senior untuk ajang AFF Suzuki Cup 2010. Impian Irfan pun tercapai, dirinya hingga kini sebelum artikel ini terbit, Irfan Bachdim tercatat sudah 4 kali mengenakan kostum merah putih, yakni di pertandingan melawan Timor Leste (persahabatan), China Taipei (persahabatan),  Malaysia (pertandingan pertama grup A AFF Cup 2010) dan Laos (Pertandingan kedua grup A AFF CUP 2010). Irfan mengenakan nomor punggung 17 di timnas, yang membuat dirinya mendapat julukan IB17 (Irfan Bachdim-17) dari sebagian penikmat bola.
33pbrlh Biografi Irfan Bahcdim, New Rising Star from Indonesia
Irfan ketika mencetak gol kelima Indonesia
Pertandingan melawan Malaysia tersebut melambungkan nama Irfan setinggi langit. Permainannya yang lugas dan wajah tampannya membuat penggemarnya berdatangan dari berbagai kalangan, mulai dari kaum Hawa hinga kaum Adam. Irfan sendiri mencetak gol yang menutup pertandingan tersebut dengan skor 5-1 untuk Indonesia.
Dan juga ketika melawan Laos. Irfan Bachdim juga mencetak gol keempat untuk Indonesia, yang skor akhirnya berkesudahan 6-0 untuk Indonesia
Irfan Bachdim dapat bermain di sejumlah posisi, namun posisi alaminya adalah second striker / trequarista. Yakni posisi dimana seorang pemain berada di lini antara striker dan gelandang. Irfan adalah pemain yang punya visi dan pergerakan tanpa bola yang bagus. Ia mampu membuka ruang bagi rekan-rekannya dengan umpan-umpan pendek yang rapi dan pergerakan yang tak terduga. Kehadirannya memberi warna ‘Eropa’ bagi pola permainan timnas yang selama ini hanya mengandalkan dribel dan kemampuan fisik semata.
Kini, nama Irfan Bachdim mulai tak asing bagi masyarakat Indonesia, terlepas dari penikmat bola atau tidak. Hal ini dapat dilihat dalam akun twitter miliknya. Sebelum  pertandingan kemarin, akun twitter Irfan ‘hanya’ diikuti oleh 8 ribu tweeps (sebutan bagi pemakai Twitter). Namun setelah pertandingan, jumlah tersebut melonjak menjadi 23 ribu, dan terus bertambah hingga sekarang. Rata-rata penggemar baru Irfan adalah kaum hawa yang terpikat oleh ketampanannya.
Namun bagi mereka yang berharap bisa mendapatkan hati seorang Irfan Bachdim nampaknya harus gigit jari. Pasalnya Irfan kini sudah mempunyai seorang kekasih.Dia adalah Jennifer Jasmin Kurniawan, seorang model ‘panas’ Jerman berdarah Indonesia. Jennifer juga merupakan kakak dari Kim Jeffrey Kurniawan, seorang pemain sepakbola yang rencananya akan dinaturalisasi bersama Irfan (namun gagal karena masih didera cidera).
256e055 Biografi Irfan Bahcdim, New Rising Star from Indonesia
Irfan Bachdim bersama sang kekasih, Jennifer
Kedua sejoli ini sedang hangat-hangatnya berkasmaran. Pada saat mencetak gol melawan Malaysia, Irfan mengatakan bahwa gol tersebut ia persembahkan kepada kekasihnya. Jennifer sendiri tak kalah ‘serius’. Ia telah mengganti nama akun twitternya menjadi ‘JenniferBachdim’ sejak berpacaran dengan Irfan 3 bulan yang lalu. Rencananya Jennifer akan mengikuti jejak Irfan berkarir di Indonesia. Ia akan datang dan menetap di Indonesia pada 22 Desember mendatang.
Kini harapan besar terletak di pundak Irfan dan timnas Indonesia. Mereka diharapkan dapat merebut gelar juara AFF tahun ini, karena Indonesia sudah belasan tahun tidak mencicipi gelar apapun dari panggung sepakbola internasional. Dapatkah Irfan bermain konstan dan menunjukkan kecintaanya kepada Garuda Merah Putih? Kita nantikan saja kiprahnya di kancah sepakbola bersama timnas Indonesia. Maju terus, Garuda Muda!
PROFIL IRFAN HAARYS BACHDIM
Nama lengkap : Irfan Haarys Bachdim
Tanggal lahir : 11 Agustus 1988 (umur 22)
Tempat lahir : Amsterdam, Belanda
Tinggi : 1.72 m (5 ft 8 in)
Posisi bermain : Gelandang, Striker
Klub saat ini Persema Malang
Nomor : 10
Klub Junior
Tahun Klub Tampil (Gol)
1999-2001 Ajax Amsterdam
2002 SV Argon
2003-2007 FC Utrecht
Klub Senior
2008-2009 FC Utrecht 1 (0)
2009 HFC Haarlem 0 (0)
2010Persema Malang 6 (3)
Tim nasional
2010- Flag of Indonesia.svg Indonesia 3 (1)